Monday, December 21, 2009

Yang mana yang benar di dunia mahasiswa?

Ketika terdapat suatu kegiatan yang diadakan oleh sebuah organisasi kemahasiswaan, apakah menjadi wajib bagi seluruh mahasiswanya untuk mengikuti hal tersebut? Menurut saya, jika hal tersebut dilakukan ketika para mahasiswa ini baru memasuki dunia perkuliahan wajar mereka mendapat suatu masa perkenalan, karena hal tersebut sebagai ajang mereka beradaptasi pada dunia baru tersebut.
Tapi bagaimana jika kegiatan "perkenalan" tersebut (bukan ketika mereka masih menjadi mahasiswa baru lg) diadakan sebuah rangkaian acara atau kegiatan yang mengatasnamakan "perkenalan" tersebut?
Apalagi pada dasarnya para mahasiswa tersebut telah mengetahui dunia seperti apa yang mereka pilih (dari cerita dosen dan senior, serta tugas2 yang diberikan oleh dosen), lalu apalagi yang mengharuskan mereka mendapat sambutan "perkenalan" seperti itu? Apakah hanya untuk mendapatkan sebuah jaket dengan tercantumnya sebuah "logo" tertentu,atau untuk mendapatkan selembar kertas berukuran A4 yang bertuliskan "sertifikat"???
Ketika pada akhirnya seluruh rangkaian kegiatan tersebut telah rampung dilaksanakan yang kemudian ada beberapa pihak yang tidak mengikutinya, lalu kenapa terjadi suatu tekanan kecil yang mengharuskan pihak-pihak tersebut untuk tetap mengikuti kegiatan tersebut pada tahun berikutnya? Apakah pada saat ini kita sudah terlalu sering melakukan manipulasi dengan mengatakan orang-orang bebas menentukan pilihan(selama di jalur yang tidak merugikan pihak lain)tapi pada kenyataannya orang-orang yang melakukan pilihan tersebut terkena suatu dampak yang tersaji secara implisit terhadap diri mereka?
Apakah orang-orang itu (yang menyajikan dampak implisit) pantas disebut sebagai seseorang yang menghargai pendapat orang lain?

Sering kaum mahasiswa mengatakan bahwa mahasiswa adalah orang-orang dengan tingkat intelektual yang tinggi, tapi sebenarnya hal tersebut patut dikoreksi kembali ke diri masing2..layakkah???

No comments:

Post a Comment