Wednesday, March 24, 2010

terima kasih Ej..

Sore ini saya berbincang dengan seseorang yang saat ini menjadi salah satu orang paling berarti di dalam hidup saya, kita panggil dia dengan "ej". Awal perbincangan, saya sedang berkeluh kesah atau bisa dibilang hanya sedikit berbagi cerita atas apa yang sedang saya rasakan saat itu.
Saat ini saya sedang tidak dalam keadaan yang "ada", lalu senormalnya saya sebagai manusia yang memiliki teman dan sahabat, akhirnya dengan terpaksa meminta pertolongan kepada 2 orang dari sahabat wanita saya, orang pertama sebut saja G dan orang kedua sebut saja X. Saya sangat dapat merasakan keinginan yang kuat dari G untuk membantu saya melewati masalah2 yang saya utarakan kepadanya, tapi apa daya, dia memang sedang dalam kondisi tidak dapat membantu. Lalu, saya mencoba ke sosok X yang menurut saya dia memungkinkan untuk bisa menolong saya, tapi ternyata apa yang terlintas dalam pikiran saya adalah salah besar!!!
hal diatas tersebut lantas membuat saya berpikir, apa yang terjadi saat ini dalam hidup saya? Lalu, keluhan2 itu secara lancar keluar dari mulut saya kepada ej, awalnya dia mengiyakan semua apa yang saya katakan, tapi setelah beberapa saat perbincangan itu berlangsung dan telah melebar ke cerita lainnya, dia kemudian mulai tidak sependapat dengan pola pikir saya yang menurut dia bahwa saya memang seperti itu, bisa dikatakan apa yang orang lain perbuat pada saya akan saya pendam dan bisa menjadi dendam entah itu kepada hidup atau lebih spesifik kepada orang-orang tersebut. Menurut dia, sudah tidak heran melihat sikap saya yang seperti itu, tidak pernah ada perubahan walau dia sudah berulang kali memberitahu saya bagaimana harus bersikap ketika menghadapi masalah2 hidup atau sekedar masalah harian atau permasalahan cinta!! Selama dia berbicara seperti itu saya tidak bereaksi apa2, lalu setelah sekitar bbrp menit dia berbicara akan berbagai kekurangan saya, saya hanya mengangguk dan tersenyum lalu segera keluar. Saat itu, saya tidak marah ataupun berpikir apa2, ataupun mengucap maaf atas sikap saya yang menurut dia "memang sudah begitu", karena toh maaf tidak ada gunanya kan?
Setelah saya keluar dan hanya berdiam diri, lalu kembali dan mulai menyalakan laptop hanya untuk sekedar mendengarkan lagu, ketika itu terjadi tanpa saya sadari dia mengucap kata maaf, sebenarnya pada saat itu saya kurang mengerti maaf itu untuk hal apa? kemudian tidak hanya sekali dia mengucap maaf, lebih dari 3x dia berucap maaf dan mengatakan dengan sangat halus agar saya tidak lagi sering memendam rasa sakit atau kecewa yang saya rasakan hingga menimbulkan dendam. ketika dia melakukan hal itu, di hati dan pikiran saya hanya mengucap syukur atas pengertian dia dalam memahami masalah2 serta bagaimana saya merasakan dampak dari masalah2 tersebut. saya bersyukur serta sangat berterima kasih bahwa dia bisa mendukung saya dengan cara yang sangat indah (menurut saya).

Kurang lebih sudah 21 bulan dia ada di hidup saya, begitu banyak hal yang terjadi serta menjadi pelajaran bagi saya. Ada hal positif yang saya peroleh darinya, tapi juga hal negatif yang kemudian menjadi pembelajaran untuk hidup.

terima kasih ej..

Tuesday, March 23, 2010

tulisan asal lainnya..

Kamu bahagia?
Apa itu bahagia? Keadaan dimana kamu merasa senang, walau apapun kondisi kamu saat itu?
Atau bahagia ketika kamu memiliki pacar, memiliki uang yg minimal cukup utk membeli barang kesukaanmu seperti tas, pakaian, jaket, sepatu, sendal, atau bahkan mobil, motor, laptop, atau uang yg cukup utk skedar duduk di sebuah cafe atau restoran sambil bergosip bersama teman2mu?
Itukah bahagia?
Apakah kamu akan mengatakan bahwa kedua hal diatas tidak cukup membuatmu bahagia?
Kemudian kamu mengatakan bahwa "saya stress,,banyak masalah dlm hidup saya..." Dan ketika kamu mengungkapkan mslh tsb didepan orang yang tidak memiliki apa yg kamu miliki,,apa yg bs kamu rasakan?
"Biasa saja..itukan hidup dia,,saya tidak perduli...", atau "aduh,,kasian yah..saya turut perihatin, lalu kamu berpaling dan segera pergi krn takut kalau org itu akan meminta pertolonganmu...", atau apa yg akan kamu lakukan?
Apakah kamu perduli akan cobaan orang lain?
Apakah kamu tetap disebelah orang itu?

Apakah kamu tidak merasa lebih senang ketika kamu bersama orang2 yang juga memiliki apa yang kamu miliki?
Ucapan dan hati bisa sangat berbeda pada saat yang sama.

tulisan asal di malam hari

tulisan ini sebenarnya udah lama dibuatnya cm baru sempet di pos skrg..hehe

Pada akhirnya aku yang kembali meneteskan air mata ini,,bukan kamu, bukan dia, bukan siapa², tp aku.
Aku yang kamu sakiti, aku yang kamu lukai, dan aku yang kamu kecewakan. Pernahkah sedetikpun kamu sadar, sadar akan luka yang kamu ukir di hati ini? Luka yang kamu ukir sedikit demi sedikit, ukiran luka yang sesekali kamu hiasi dengan kesombongan diri bahwa kamu tidak akan merasakan sakit yang aku rasa.
Satu per satu langkah kakimu ketika kau meninggalkanku membuat aku semakin gontai untuk berdiri tegak melihatmu pergi. Hanya tertunduk, terdiam dalam sepi yang menyelimuti kesendirian hati. Dan pada akhirnya aku yang menangis.
malam ini gw br kembali mengisi blog ini lagi,,
hari ini terlalu banyak pikiran yang mendera,,masalah keluarga saat ini terasa sangat berat krn gw sbg anak yang masih sgt menggantungkan hidup kepada orang tua bingung harus dan bisa berbuat apa utk mereka, seenggaknya utk sedikit meringankan beban mereka ataupun beban diri gw sendiri?
disamping masalah2 MENDASAR itu, akhir2 ini gw ngerasa seperti sedang kehilangan sesuatu, atau kekurangan sesuatu? gak ngerti deh..
alahamdulillah gw bahagia sama hidup gw saat ini, memang sangat jauh dari sempurna seperti layaknya kehidupan orang lain atau kehidupan lingkungan sekitar gw yang kadang tanpa sadar gw jadiin perbandingan dengan hidup gw. Tapi kesenangan itu terasa semu, gw berusaha mencari jawaban akan kesemuan itu, but i don't get it..
gw mncoba menanyakan hal tersebut kepada seorang laki-laki yg saat ini berusia hampir 21tahun, dia orang yang bisa dibilang cuek dan simple,,yaa jawaban dia pun terdengar sgt simple, yaitu "hmm,,knp yaaa,,kynya blm pnh ngrasa ky gt...", hahaha, gw cm tersenyum kecil mendengar jawaban yang sudah gw duga itu..
huff, balik lagi ke topik awal,, apa yang saat ini gw rasain ya? knp ada rasa seperti itu dalam diri seorang manusia ya?
apakah jawabannya adalah karena kita manusia??

Monday, December 21, 2009

Yang mana yang benar di dunia mahasiswa?

Ketika terdapat suatu kegiatan yang diadakan oleh sebuah organisasi kemahasiswaan, apakah menjadi wajib bagi seluruh mahasiswanya untuk mengikuti hal tersebut? Menurut saya, jika hal tersebut dilakukan ketika para mahasiswa ini baru memasuki dunia perkuliahan wajar mereka mendapat suatu masa perkenalan, karena hal tersebut sebagai ajang mereka beradaptasi pada dunia baru tersebut.
Tapi bagaimana jika kegiatan "perkenalan" tersebut (bukan ketika mereka masih menjadi mahasiswa baru lg) diadakan sebuah rangkaian acara atau kegiatan yang mengatasnamakan "perkenalan" tersebut?
Apalagi pada dasarnya para mahasiswa tersebut telah mengetahui dunia seperti apa yang mereka pilih (dari cerita dosen dan senior, serta tugas2 yang diberikan oleh dosen), lalu apalagi yang mengharuskan mereka mendapat sambutan "perkenalan" seperti itu? Apakah hanya untuk mendapatkan sebuah jaket dengan tercantumnya sebuah "logo" tertentu,atau untuk mendapatkan selembar kertas berukuran A4 yang bertuliskan "sertifikat"???
Ketika pada akhirnya seluruh rangkaian kegiatan tersebut telah rampung dilaksanakan yang kemudian ada beberapa pihak yang tidak mengikutinya, lalu kenapa terjadi suatu tekanan kecil yang mengharuskan pihak-pihak tersebut untuk tetap mengikuti kegiatan tersebut pada tahun berikutnya? Apakah pada saat ini kita sudah terlalu sering melakukan manipulasi dengan mengatakan orang-orang bebas menentukan pilihan(selama di jalur yang tidak merugikan pihak lain)tapi pada kenyataannya orang-orang yang melakukan pilihan tersebut terkena suatu dampak yang tersaji secara implisit terhadap diri mereka?
Apakah orang-orang itu (yang menyajikan dampak implisit) pantas disebut sebagai seseorang yang menghargai pendapat orang lain?

Sering kaum mahasiswa mengatakan bahwa mahasiswa adalah orang-orang dengan tingkat intelektual yang tinggi, tapi sebenarnya hal tersebut patut dikoreksi kembali ke diri masing2..layakkah???

mood is a like roller coaster

huff..
entahlah hari ini mood saya kaya halilintar di dufan..
naik turunnya cpet bgt..mungkin ini efek dari sebentar lg akan kedatang 'tamu' bulanan..
tp justru di saat2 seperti ini saya jd lebih jujur ke diri sendiri tentang apa yang saya rasa mengenai lingkungan sekitar saya.
karena harus diakui ketika seorang wanita menjadi lebih sensitif, 30%-50% apa yang ia pikir dan rasakan adalah benar adanya, mksdnya bukan berarti dia jadi seorang paranormal.
hmm,,,untuk saya pribadi, saya bahkan nggak berusaha menyangkal atas apa yang terjadi..contohnya seperti tetap berusaha senyum dan ketawa2 walaupun pada saat itu saya sebenrnya sedang marah, kecewa,kesel,, di saat2 seperti ini saya lebih memilih untuk DIAM.
yaa..paling nggak di saat2 seperti ini saya gak cape untuk melakukan sebuah 'peredaman emosi' seperti yang sehari-hari saya lakukan.
walaupun di saat seperti ini, saya jg tidak meluapkan emosi tersebut, hanya lewat tulisan ini saya mengungkapkannya.

Sunday, December 20, 2009

ai dan blog pertama

akhirnyaaa...
udah lama banngeeeettt pengen buat blog, kesampean juga..
thx to my father,,,(krn mau ngebeliin si momo a.k.a nama modem) hehe
alhamdulillah....